Bandung Barat – Yayasan Global Bina Generasi (YGBG) yang menanungi SDIT Cahaya Qur’ani sukses menyelenggarakan acara pesantren kilat (sanlat) selama seminggu. Acara yang digelar dari 10-15 Januari 2022 tersebut diikuti oleh 60 siswa kelas 1 dan kelas 2 dan telah terselenggara dengan baik, serta memuaskan semua pihak, baik anak didik, orang tua, guru, maupun pihak sekolah dan yayasan. Senin (17/01/2022).
Menurut Ketua Yayasan Global Bina Generasi H. Yuda Suhada, M.Pd., SDIT Cahaya Qur’ani berdiri sejak 2020. Visi sekolah ini adalah membentuk generasi Islam yang berakhlak mulia dan berprestasi, sedangkan misinya adalah membangun citra sekolah Islam sebagai center of excellent dalam pengembangan pendidikan dasar, serta menjadikan warga sekolah sebagai bagian dari education of life partnership.
Yuda Suhada, M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan sanlat dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan kurikulum SDIT Cahaya Qur'ani yang sesuai dengan slogan visi dan misinya yaitu membentuk anak saleh dan saleha, ”Tujuan dari kegiatan sanlat ini adalah peserta mampu mengubah dan belajar tentang karakter anak saleh sejak dini. Mereka bisa mengamalkan atau mengaplikasikan ilmu dan pengalamannya selama belajar sanlat ini sehingga diharapkan menjadi anak-anak yang saleh dan saleha.”
Selama sepekan, lanjut H. Yuda Suhada, para siswa mengikuti berbagai materi pendidikan yang diajarkan oleh para pengajar yang berpengalaman. Materi yang diberikan meliputi tujuh bidang ilmu, yaitu: 1) Belajar memahami ciri dan karakter anak saleh; 2) Belajar adab dan tata krama terhadap orang tua, guru, dan orang lain (umum).
Kemudian dlinajutkan dengan: 3) Belajar etika dan pengamalannya (dirumah, di sekolah, dan di lingkungan sekitarnya); 4) Belajar Pendidikan Keluarga (membantu pekerjaan orang tua dirumah); 5) Belajar ilmu Fiqih dasar: mengenal macam-macam jenis air, mengenal macam-macam najis dan cara membersihkannya, praktik wudu, dan salat; 6) Belajar pengamalan pendidikan agama Islam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan 7) Belajar kemandirian, tanggung jawab, disiplin, dan kebersamaan.
“Selama sanlat berlangsung, setiap hari anak-anak memulai kegiatan dengan melaksanakan salat Duha berjamaah, Murojaah hapalan Alquran, Juz Ama, dan hapalan do'a harian. Setelah itu peserta diajak belajar berbagai materi yang sudah disiapkan, ” ungkap Ketua Yayasan Global Bina Generasi tersebut.
Menurut H. Yuda Suhada, materi yang disampaikan kepada peserta berupa teori dan praktik. Setiap hari mereka mulai belajar dari pukul 08.00-17.30 WIB. Kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing. Hanya pada hari terakhir para siswa diwajibkan menginap di sekolah.
Strategi pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai metode pembelajaran. Khusus untuk pemaparan materi menggunakan proyektor. Dalam kegiatan tersebut disuguhkan pula pemutaran film edukasi, materi game, belajar mendongeng, menceritakan hobi dan cita cita mereka, diskusi kelompok, belajar presentasi, pendidikan luar kelas, fun game, dan olahraga bersama.
Baca juga:
Ozkan, sahabat dari Istanbul
|
Secara terpisah Kepala SDIT Cahaya Qur’ani Susi Susanti, S.Pd., menjelaskan bahwa konsep kurikulum yang diterapkan di sekolah dipimpinnya adalah mengintegrasikan berbagai kurikulum yang aplikatif dalam berbagai kehidupan manusia, seperti akhlak/karakter anak saleh, kecerdasan, leadership, dan entrepreneurship.
“Pembiasaan pembelajaran yang dilakukan selama sanlat di sekolah dan di rumah adalah pembiasaan-pembiasaan sehari-hari, seperti membiasakan salat fardu tepat waktu dan berjamaah di masjid bagi anak laki-laki, membiasakan zikir sesudah salat, tadarus Alquran, salat Duha, Murojaah hapalan Alquran dan do'a. Juga membiasakan berbusana yang sopan dan menutup aurat bagi busana perempuan, dan membiasakan membantu pekerjaan orang tua di rumah, serta berkata baik dan bersikap sopan santun, ” pungkas Susi Susanti.
Pendapat lain disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Sanlat, Sintia Agustina, S.Pd.I. Ia menjelaskan bahwa pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan sanlat ini merupakan tenaga-tenaga profesional yang ahli dan berpengalaman sesuai dengan bidangnya. Mereka berasa terdiri dari tenaga guru, dosen, para ustaz lulusan pesantren terkenal, aktivis lingkungan, mentor Pramuka, aktivis kesenian pencak silat, aktivis literasi, penulis, pendongeng, motivator, dan trainer pendidikan.
Beberapa pemateri sanlat yang terlibat dalam kegiatan tersebut di antaranya H. Suhada, M.Pd. (Ketua Yayasan Global Bina Generasi) yang memberikan materi “Ciri-ciri Anak Saleh” dan “Belajar Kemandirian”. Sementara itu untuk materi “Belajar Etika/Sopan Santun” dibawakan oleh Sintia Agustina, S.Pd.I., Nazri Nur Nawari, Ajeng Nuroniah, dan Soleh.
“Alhamdulillah, respon anak-anak dan orang tua dalam kegiatan sanlat ini sangat baik. Mereka tampaknya merasa puas dan senang telah menitipkan anak-anaknya kepada kami dalam sebuah kegiatan yang positif sehingga bisa menambah ilmu dan pengalaman. Utamanya diharapkan setelah mengikuti sanlat ini ahlak mereka menjadi lebih baik, ” pungkas Sintia.
Pada tahun ajaran 2022-2023 ini SDIT Cahaya Qur’ani akan kembali membuka pendaftaran siswa baru. Bagi masyarakat yang berminat memasukan anaknya ke sekolah favorit ini bisa datang langsung ke alamat sekolah yaitu:
Jalan Babakan Tarogong RT.01/RW.06, Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Lokasi sekolah bertepatan dengan Perumahan Alam Endah Citapen. Pendaftaran siswa baru terbatas untuk tiga kelas sehingga bagi para orang tua yang berminat bisa daftar secepatnya agar tidak kehabisan tempat untuk anaknya.
Persyaratan pendaftaran dengan cara membawa fotokopi akte kelahiran anak, fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan fotokopi KTP orang tua, foto anak, serta mengisi formulir pendaftaran siswa baru. Sekretariat pendaftaran siswa baru buka setiap Senin sampai dengan Jum’at dari pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.
Jika Anda perlu informasi lainnya, silahkan menghubungi: Telepon/WA: 0817-420-933
***
Editor: JHK